Kamis, 18 Juni 2009

=Sambutan WALIKOTA YOGYAKARTA

SAMBUTAN PADA SARASEHAN MACAPATAN MANGAYUBAGYA KEPYAKAN PAHEMAN PAMETRI BUDAYA JAWA “AJI NOTONAGORO” dan MAHARGYA HUT PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Tanggal, 5 Juni 2009

Yth. Para Seniman, Budayawan Pametri
Budaya Jawa;

Yth. Kadang Sutresno Kabudayan Jawi
Macapat di wilayah Yogyakarta dan
Sekitarnya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh kerendahan hati, marilah kita bersama menghaturkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah bagi umatNya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhamamd SAW yang menjadi suri tauladan seluruh umat manusia, yang kepada beliau diturunkan kalam Ilahi sebagai pedoman dan penerang perjalanan hidup manusia di dunia. Shalawat semoga tercurah pula kepada keluarga dan sahabat-sahabat serta seluruh pengikut sunnahnya hingga akhir zaman.
Merupakan kebahagiaan bagi saya dapat hadir di tengah kadang sutresno pametri budaya Jawa yang pada malam hari ini menggelar acara Sarasehan Macapatan Mangayubagya Kepyakan Paheman Pametri Budaya Jawa “Aji Notonagoro” dan Mahargya HUT ke-62 Pemerintah Kota Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi sangat penting artinya di tengah upaya kita membangun ketahanan budaya di era global untuk menjaga potensi kesenian dan juga adat istiadat serta sistem nilai yang ada di masyarakat yang merupakan suatu kekayaan yang tak ternilai harganya. Perlu disadari, kebudayaan Jawa saat ini mendapat tantangan berat di tengah peradaban yang kian modern di era global. Budaya – budaya yang berkiblat ke Barat-baratan kian digandrungi masyarakat kita akibat tidak adanya lagi barier dalam informasi dan komunikasi. Akibatnya semakin berkurangnya masyarakat yang mau mempelajari dan melestarikan budaya sendiri.
Saat ini malahan semakin banyak peminat seni dari manca yang belajar untuk menguasai budaya Jawa yang terkenal adiluhung. Akankah suatu saat kita justru belajar dari mereka untuk mempelajari budaya sendiri? Suatu ironi yang cukup menyesakkan, manakala hal itu benar terjadi.
Untuk itu harus segera dirumuskan langkah-langkah antisipasif sejak dini. Ketidakmampuan masyarakat untuk mencari solusi bagi pelestarian dan eksistensi budaya Jawa akan membawa banyak masalah lain yang lebih besar. Misalnya bagaimana merumuskan konsep yang mampu memotivasi guna tumbuh kembangnya budi manusia merangkum kekuatan cipta, rasa dan karsa. Inilah kekuatan yang menggerakkan jiwa dari cita-cita dan kemauan, hingga kiprah nyaa yang mendasar pada kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dapat terwujud dalam hidup keseharian.
Berkaitan dengan itu, saya menyambut baik digelarnya macapatan pada malam hari ini. Seni macapatan ini bagi masyarakat Jawa memiliki kekuatan tersendiri karena di dalamnya terkandung tuntunan akan nilai-nilai etika, estetika dan moralitas yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan hidup manusia. Dengan kata lain banyak pelajaran yang dapat diambil dari macapat. Apabila kita mampu mencermati makna yang terkandung di dalamnya, sesungguhnya kita secara tidak langsung telah belajar untuk menghadapi tantangan kehidupan. Itulah salah satu kelebihan dan kekuatan budaya Jawa yang menjadi pesona sekaligus tantangan tersendiri untuk mempelajarinya.
Ada suatu harapan dalam benak saya melalui sarasehan ini. Harapan untuk mempertebal rasa cinta tanah air dan mempertahankan jati diri bangsa atas pengaruh negatif era globalisasi, tercapainya suatu kesepakatan dalam merekapitulasi beragam masalah maupun alternatif penyelesaiannya, maupun sebagai masukan yang kontributif bagi perumusan kebijakan guna tumbuh kembangnya budaya Jawa. Selanjutnya dari kegiatan dapat terjalin kerjasama dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sebagai bentuk jaringan kerja yang solid.
Sebagai salah satu wujud konkrit peran serta pemerintah Kota Yogyakarta dalam nguri – uri kebudayaan Jawa adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian budaya Jawa melalui berbagai kegiatan seperti acara pada malam hari ini. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan rasa cinta dan turut handarbeni dari segenap masyarakat terhadap budaya sendiri.
Oleh karena itu, dengan semangat kebersamaan untuk melestarikan dan mengimplementasikan khasanah budaya adiluhung warisan leluhur bangsa marilah kita bangun kemauan untuk memberikan andil bagi pengembangan Budaya Jawa. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa meringankan dan memberkahi langkah kita Amin.

Billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

WALIKOTA YOGYAKARTA


H. HERRY ZUDIANTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar